polresbengkayang.com – Satuan Narkoba Polres Bengkayang berhasil mengungkapkan 11 kasus Narkoba di wilayah hukum Polres Bengkayang pada tahun 2019 yang sedang berjalan saat ini, dengan 17 orang tersangka. Dari sebelas kasus, dan tujuh kasusnya telah di limpahkan ke pihak kejaksaan, sementara empat LP lainnya sedang diproses.

Pengungkapan tersebut terhitung per bulan Januari hingga Juni tahun 2019, dan untuk tahun 2018 ada 51 LP dengan 65 tersangka.

Kepala Satuan Narkoba Polres Bengkayang, Iptu Dwi Harjono mengatakan dalam mencegah dan memberantas narkoba di Bengkayang, Polres Bengkayang selama ini terus berusaha, dan tentu tak lepas dari peran serta masyarakat di kabupaten Bengkayang.

“Yang jelas kami butuh peran serta dari masyarakat yang notabene peduli dengan peredaran narkoba, yang peduli dengan masa depan anak di Bengkayang yang dapat terindikasi penyalahgunaan narkoba, peran serta informasi dari masyarakat dengan dibuat laporan kepada polisi,” ungkapnya, Senin (13/6).

“Kami mengaku belum mampu mengcover hal tersebut, karena Bengkayang ini sangat luas. Jadi butuh kerjasama dengan masyarakat, dan pihak-pihak terkait yang peduli terhadap bahaya narkoba,” katanya lagi.

Lebih jauh kata Dwi, Sat Narkoba Polres Bengkayang berusaha semaksimal dalam mencegah masukkan narkoba, dengan melakukan pemetaan terhadap daerah rawan peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Bengkayang. Pemetaan rawan tersebut untuk mengantisipasi semakin gencarnya narkoba masuk di Bengkayang.

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Polres Bengkayang, daerah yang dianggap rawan tersebut mulai dari wilayah atas seperti Perbatasan Jagoi Babang sampai wilayah bawah yang mencakupi wilayah pesisir.

“Sejauh ini daerah yang dianggap rawan ya seperti daerah atas Jagoi Babang, Seluas, Sidang dan sejumlah kecamatan bagian pesisir, Sungai Raya, dan Sungai Raya Kepulauan. Untuk daerah yang paling rawan saat ini berada di wilayah pesisir kabupaten Bengkayang, meliputi kecamatan Sungai Raya dan Sungai Raya Kepulauan, karena sebagian dari LP yang kita terima tahun 2019 ini sebagian dari sana,” ujarnya.

Dwi berharap tahun 2019 ini bisa menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena mulai terlihat peran dan kesadaran masyarakat dalam menyampaikan informasi berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba.

“Semoga menurun, karna masyarakat mulai sadar,”