polresbengkayang.com – Kapolres Bengkayang AKBP Yos Guntur Yudi Fauris Susanto memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas 2019 dalam rangka Pencegahan Kebakaran Hutan, Lahan dan Kebun di Kabupaten Bengkayang, Rabu (24/07) di Halaman Mako Polres Bengkayang.

Apel gelar pasukan diikuti oleh Forkopimda, TNI, Polri, Sat Pol PP, Manggala Agni, Damkar, Dishub dan Pramuka serta Camat Se-Kabupaten Bengkayang.

Kapolres Bengkayang mengatakan data hot spot di kalimantan barat pada tahun 2018, terdapat 2.842 titik api, dengan luas lahan yang terbakar 1.152,51 ha, dan berhasil di padamkan seluas 852,78 ha atau setara 73,99%.

“Upaya penanggulangan karhutla dapat dilakukan dengan upaya preemtif antara lain pemetaan hot spot, deteksi dini, melakukan himbauan, melakukan sosialisasi kepada pihak perusahaan dan masyarakat, melakukan kegiatan koordinasi dengan instansi lain, memberdayakan peran Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta kades/lurah sebagai kekuatan tiga pilar yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, memberdayakan peran tomas dan mendorong pemda melakukan upaya sesuai tupoksinya”, ucap Kapolres Bengkayang membacakan amanat Kapolda Kalbar.

Kapolres Bengkayang menyebutkan bahwa hasil identifikasi di tahun 2018 terdapat sebanyak 182 desa di kalbar dikategorikan sebagai desa yang rawan karhutla, namun di tahun 2019 ini turun menjadi 100 desa. hal ini tentunya merupakan hasil dari kerjasama antara Polri, TNI dan seluruh elemen masyarakat yang peduli untuk mencegah terjadinya karhutla.

Kapolres Bengkayang juga mengajak para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat tokoh pemuda dan instansi terkait, diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam mencegah dan menemukan solusi Karhutla di Kalimantan Barat yang dapat menampung kepentingan dan kebutuhan semua pihak termasuk kebutuhan para petani ladang yang membuka lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

“Kepada seluruh peserta gelar pasukan dan semua segenap elemen masyarakat bersinergi, bersatu padu bahu membahu untuk memberikan solusi bagi permasalahan karhutla di provinsi kalimantan barat yang kita cintai ini. Berdayakan petugas patroli desa untuk cegah karhutla dan giat patroli dititik beratkan pada titik hot spot, jika menemukan titik api segera dipadamkan. laksanakan patroli terpadu TNI, Polri, Manggala Agni dan masyarakat peduli api serta mapping desa-desa yang berpotensi terjadinya Karhutla”, ucap Kapolres.

Dalam kesempatan Apel Gelar juga dilakukan pengecekan peralatan pemadaman kebakaran seperti Sprayer, Masker, Motor Pemadam Api, Mobil Pemadam dan peralatan pendukung pemadaman api.